25 September 2007

Kacamata baru, pusing 3


Lensa yang akan di pasang di depan mata kita tentunya harus mempunyai kualitas yang bagus, tidak terasa terhalangi saat kita melihat, tidak terasa ada selaput atau sesuatu yang tidak nyaman saat memakai. Jika lensa sudah bagus kok masih pusing, knapa tuh...?
Ukurannya bagus, lensanya bagus, tapi kalau pemasangan lensa pada bingkainya tidak bagus maka hal ini juga akan berdampak tidak bagus, pemasangan lensa saat ini sudah canggih, dengan alat „edging“ yang otomatis, dengan mempola bingkai maka lensa sudah akan terpotong dengan sangat presisi, fokus( Optical center nya), Distance Vitrornya (DV) yaitu jarak fous lensa kanan dan kiri
sama dengan jarak pupil mata kanan dan kiri kita, bahkan jika jarak hidung ke pupil mata kanan dan jarak hidung ke mata kiri kita beda sekalipun bisa di pasang pas yaitu dengan memperhatikan Monoculer Pupil Distance ( MPD). Nah bagaimana jika sang „edger“ ( orang yang mengoperasikan mesin edging ) salah atau tidak tepat sesuai permintaan resep maka kacamata akan tidak enak. Misal jarak pupil (PD) kita: 65 mm, ternyata lensa di potong dengan DV: 70 mm, maka mata akan dipaksa untuk mengikuti fokus lensa kacamata yang berakibat mata kita terasa tertarik keluar masing – masing 2.5 mm, jadi tidak lurus kedepan. Begitu sebaliknya jika DV lebih kecil dari PD kita. Biasanya dan sebagai pedoman untuk DV tidak boleh beda dengan PD lebih dari 2 mm, dan semakin tinggi ukurannya tidak boleh beda banyak, karena akan muncul efek prisma, nah di sinilah hal yang akan menyebabkan pusing. Namun jika lensa juga sudah tepat bahkan sudah pernah di ganti berkali-kali ternyata masih juga pusing, knapa lagi tuh...? tunggu posting bagian 4 yaa...

No comments: